This book introduces to researchers and teaching practitioners the concept of gamification within a flipped classroom setting, which resonates with the best practices of flipped learning, gamified learning, and gamified flipped learning. The gamified flipped learning (flipped learning plus gamification) approach combines two emerging pedagogies into a single pedagogical form of instruction and serves as an alternative resolution to counter the challenges that arise from flipped learning and gamified learning as separate pedagogies. This book also examines assessment systems for flipped classrooms, showcases various examples of gamification in flipped classroom designs, and reviews educational applications containing game elements for a flipped classroom setting.
"Terkadang, kita baru menyadari kebesaran bangsa ini justru dari orang lain. Semoga proses seperti yang ditulis di dalam buku ini berkelanjutan dengan manfaat lebih membumi Indonesia. Agar jangan sampai ketika kita ingin tahu salah satu kebudayaan bangsa, lantas harus ke luar negeri. Dengan catatan-catatan ini, kita bisa menundukkan kepala dan mengatakan bahwa Indonesia lebih dari segalanya." Ibrahim, sastrawan, penulis, dan jurnalis surat kabar di Semarang. "Inspiratif dan spektakuler! Buku ini menjadi pemantik pembacanya untuk ikut menjadi pengejar mimpi yang tahan banting." Farabi Ferdiansyah, penulis, reporter, dan scholarship hunter. *** Buku yang ada dalam genggaman Anda ini merupakan tulisan para remaja dari berbagai wilayah di Indonesia yang berhasil meraih beasiswa ke Asia, Eropa, Australia, Amerika, bahkan Afrika. Mereka telah memberikan motivasi kepada generasi muda Indonesia untuk berani bermimpi dan berusaha sekuat tenaga untuk membela mimpi-mimpi mereka. Ayo, lekas bangun dan wujudkan mimpimu!
No image available
Information systems for accounting.
Melalui puisi-puisi yang pendek, IR Zamzami seperti hendak menyuarakan suara terdalam hati seorang pencinta kepada Insan Mulia, Rasulullah saw, dengan cara yang langsung menghunjam. Tidak mendayu untuk merayu, tidak bersuji untuk memuji, alih-alih ia bergerak cepat demi langkah cergas. Pilihan demikian dipertahankan pada hampir semua karyanya di dalam buku ini. Akan tetapi, pendek atau panjang barisan kata tidak serta merta bermakna ringkasnya perasaan, namun bisa jadi justru sebaliknya. Bukankah penyair memang begitu, terkadang memilih ungkapan pendek untuk sesuatu yang biasa dijelaskan panjang lebar oleh bentuk narasi lainnya? Acapkali, metaforanya mengejutkan, dan sebagaimana kita tahu, metafora adalah akar dalam ekspresi perpuisian, bahkan menunjukkan cara berpikir seorang penyair.
Antologi Pemenang Lomba Puisi Tulis.me Kontributor: Tjak S. Parlan Faidi Rizal Alief M. Helmy Prasetya Rozekki I.R. Zamzami Budi Saputra Romzul Falah Daviatul Umam Muhammad Ali Zulfikar Nathanio Chris Maranatha Bangun Yohan Fikri Mu’tashim Muzammil Frasdia Afkar Aristoteles Mukhaer Fiky Yustika Darwanto Paulus Catur Wibawa Vania Kharizma Petrus Nandi Putri M.A. Erline Prisetyadi Teguh Wibowo Stebby Julionatan WD Gafoer Ilham Nuryadi Akbar Raihan Robby Angga Wiwaha
Nama beliau al-Hafiz al-Muqri’ Syamsuddin Abu al-Khair Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf ad-Dimasyqi as-Syafie. Beliau masyhur dengan gelaran Ibnu al-Jazari. Dilahirkan di Damsyiq pada malam sabtu 25 Ramadhan tahun 751H. Membesar di Damsyiq, selesai menghafal al-Quran pada umur 13 tahun. Pada umur 14 tahun sudah menjadi imam solat bagi penduduk sekitarnya. Mula bertalaqqi qiraat secara ifrad (satu persatu) dengan guru-guru beliau iaitu Syeikh Abd Wahab bin as-Sallar, Syeikh Ahmad bin Ibrahim as-Shohhan dan Syeikh Ahmad bin Rajab pada umur 15 tahun. Sepanjang hayat beliau, kerap kali menunaikan haji dan melakukan rehlah ke negara Mesir. Setiap kali itulah beliau akan bertemu dengan imam-imam besar dalam bidang al-Quran dan bertalaqqi al-Quran dengan mereka.
· 2016
Buku ini merupakan tulisan dari sejumlah mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Angkatan 2013 yang telah mengikuti perkuliahan Filsafat Hukum pada Program Doktor Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
· 2015
Caca ialah seekor cacing. Dia berkawan dengan seekor beluncas. Namanya Rara.
· 2022
Buku antologi ini diberi judul Al Washliyah Studies: Catatan Menuju 1 Abad Al Jam’iyatul Washliyah. Sesuai dengan judulnya, buku ini diterbitkan dalam rangka menjelang 1 Abad Al Jam’iyatul Washliyah, tepatnya pada tanggal 30 Nopember 2021, Al Washliyah akan berulang tahun yang ke 91. Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) merupakan organisasi Islam berskala nasional. Al Washliyah diresmikan di Medan, 30 Nopember 1930. Organisasi ini didirikan oleh Ismail Banda, Abdurrahman Sjihab, M. Arsjad Th. Lubis, Adnan Nur Lubis dan Yusuf Ahmad Lubis. Saat itu, Al Washliyah mendapat dukungan dua ulama besar asal kota Medan, yakni Syekh Muhammad Yunus dan Syekh Hasan Ma’sum. Al Washliyah sudah banyak berdedikasi bagi agama, bangsa dan negara. Tentu, catatan tentang sejarah dan kontribusi organisasi ini bagi agama, bangsa dan negara tidak boleh hilang dan harus terus diketahui oleh generasi muda khususnya kelompok muda dalam organisasi Al Washliyah. Lewat buku ini, penulis setidaknya sudah melakukan dua hal. Pertama, meneruskan tradisi para pendiri Al Washliyah dalam bidang keilmuan di mana diketahui bahwa mereka telah banyak menghasilkan dan mewariskan karya-karya dalam bidang agama dan organisasi. Kedua, mengenalkan kepada publik, khususnya warga Al Washliyah dari kalangan milenial tentang derap langkah Al Washliyah selama ini. Buku seperti ini tentu dapat menambah kecintaan dan loyalitas generasi muda Al Washliyah terhadap organisasinya.