Akuntansi tidak hanya berfokus pada angka dan laporan keuangan, tetapi juga melibatkan aspek perilaku manusia dalam pengambilan keputusan. Akuntansi perilaku adalah cabang akuntansi yang mempelajari bagaimana faktor psikologis dan sosial memengaruhi proses akuntansi serta keputusan yang diambil oleh individu atau organisasi. Dalam praktiknya, akuntansi perilaku menyoroti bagaimana persepsi, motivasi, tekanan sosial, dan etika memengaruhi cara seseorang memahami dan menggunakan informasi akuntansi. Hal ini menjadi penting karena keputusan keuangan yang diambil oleh manajer, investor, atau pemangku kepentingan lainnya sering kali dipengaruhi oleh faktor non-finansial.

Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan ketimpangan iklim, degradasi sosial, konsep lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan menjadi semakin penting. Namun, mencapai tujuan tersebut tidak dapat dilakukan secara parsial atau dengan pendekatan tradisional semata. Diperlukan inovasi dalam merancang solusi yang efektif serta kolaborasi yang erat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat itu sendiri.