Total Quality Control (TQC) merupakan sebuah pendekatan manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan dalam suatu organisasi melalui partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi, mulai dari level paling rendah hingga manajemen puncak. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Armand V. Feigenbaum pada tahun 1956 dan telah berkembang menjadi salah satu pilar utama dalam manajemen kualitas di berbagai industri.

Supply Chain Management (SCM) merupakan serangkaian proses dan aktivitas yang mengelola aliran barang, informasi, dan sumber daya lainnya dari titik awal produksi hingga mencapai konsumen akhir. SCM mencakup berbagai elemen seperti pengadaan bahan baku, produksi, pengelolaan inventaris, distribusi, dan layanan purna jual. Tujuan utama dari SCM adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, mengurangi biaya, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

Peran Teknik Industri menjadi semakin penting dalam mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memaksimalkan kinerja organisasi. Bidang ini memadukan prinsip-prinsip teknik, ilmu manajemen, dan analisis data untuk merancang, mengelola, dan meningkatkan sistem produksi dan layanan. Pengantar Teknik Industri menjadi titik awal yang penting bagi mereka yang tertarik memahami bagaimana produk dan layanan dibuat, didistribusikan, dan dikelola secara efektif. Melalui pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip manufaktur, rekayasa sistem, serta strategi manajemen, para profesional Teknik Industri memainkan peran kunci dalam memastikan keberlanjutan operasi industri.

Lean adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada penciptaan nilai maksimal bagi pelanggan dengan meminimalkan pemborosan dalam setiap proses produksi atau layanan. Dalam konteks industri modern, penerapan prinsip Lean menjadi semakin relevan karena mampu meningkatkan efisiensi operasional, fleksibilitas produksi, dan kualitas output di tengah tuntutan pasar yang cepat berubah dan kompetitif. Dengan menekankan pada perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), keterlibatan karyawan, dan penggunaan data untuk pengambilan keputusan, Lean membantu perusahaan beradaptasi terhadap teknologi baru, otomatisasi, dan kebutuhan pelanggan yang semakin kompleks. Lean bukan sekadar metode produksi, tetapi juga filosofi kerja yang mendorong budaya inovatif dan responsif dalam dunia industri saat ini.

Psikologi konsumen mencakup berbagai aspek, mulai dari pengaruh budaya dan sosial, hingga faktor faktor psikologis individu seperti motivasi, persepsi, belajar, dan emosi. Selain itu, perkembangan teknologi juga telah membawa dimensi baru dalam studi ini, seperti pengaruh media sosial dan perilaku konsumen online.