Timbal (Pb) merupakan logam berat bersifat toksik, karsinogenik, biomagnifikasi, bioakumulatif dan merupakan salah satu bahan pencemar lingkungan berbahaya yang sangat mudah ditemukan. Timbal saat ini dapat ditemukan di berbagai media lingkungan seperti udara, air, debu, tanah, sayuran dan buah-buahan (Endrinaldi dan Asterina, 2014). Konsentrasi timbal di lingkungan saat ini, dipandang sebagai zat yang berbahaya dan dapat mempengaruhi setiap organ dan sistem dalam tubuh manusia (Endrinaldi, 2010). World Health Organization (WHO), (2016) berdasarkan data tahun 2015 dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperkirakan bahwa, paparan timbal (Pb) menyumbang 494.550 kematian dan beban tertinggi pada negara berpenghasilan rendah dan menengah.
· 2022
HIV/AIDS merupakan isu kesehatan yang cukup sensitive untuk dibicarakan. Hal ini berkaitan dengan sifat yang unik dari penyakit ini. Selain kasusnya yang seperti fenomena gunung es, stigma dan diskriminasi pun juga banyak dialaim oleh penderita dan keluarganya. Tingginya stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS menyebabkan banyak perlakuan diskriminasi baik dalam pekerjaan, perawatan, pengobatan, pendidikan maupun dalam hal lainnya (Sari, A.P, 2015) Ibu hamil sangat rentan dalam penularan HIV karena bayi dapat tertular HIV melalui plasenta, proses persalinan, dan saat sang ibu memberi ASI. Sedangkan untuk membuat sang bayi menjadi negative AIDS, selama ibu mengandung harus selalu di kontrol perkembangannya dan kepada sang ibu yang mengidap HIV disarankan untuk melakukan pengobatan antiretroviral, jika sang anak sudah lahir, ia pun harus mengonsumsi antiretroviral seumur hidup. Penularan HIV tertinggi umumnya terjadi pada saat persalinan ketika kemungkinan terjadi percampuran darah ibu dan lendir ibu dengan bayi. Tetapi sebagian besar bayi dari ibu HIV positif tidak tertular HIV.3 Jika tidak dilakukan intervensi terhadap ibu hamil HIV positif, risiko penularan HIV dari ibu ke bayi berkisar antara 25-45%. Frekuensi rata-rata transmisi vertikal dari ibu ke anak dengan infeksi HIV mencapai 25-30%.
Buku ini tidak bertujuan menggantikan panduan medis maupun kitab fikih, melainkan berfungsi sebagai jembatan di antara keduanya. Setiap narasi di dalamnya dirangkai dari pemahaman spiritual yang berjalan selaras dengan kebutuhan praktis, membuka kesadaran bahwa menyentuh sisi batin pasien bisa dimulai dari hal-hal sederhana: sentuhan, sapaan, pengertian, dan ruang untuk beribadah.
· 2022
Keluarga berencana atau Family Planning adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta kesejahteraan anak (BKKBN, 2015).
· 2023
Organ reproduksi wanita mencakup dua bagian, yaitu struktur eksternal dan struktur internal. Fungsi struktur reproduksi wanita eksternal (genital) adalah untuk melindungi organ genital internal dari organisme luar dan berguna agar sperma dapat masuk ke dalam tubuh. Cara kerja organ reproduksi wanita terbagi berdasarkan fungsi yang dijalankannya. Sistem reproduksi wanita memungkinkan seorang wanita untuk menghasilkan sel telur (ovum), melakukan hubungan seksual, melindung dan memelihara sel telur yang telah dibuahi hingga melahirkan. Saat pubertas, kelenjar hipofisis (di bagian tengah otak) mulai merangsang hormon pada ovarium untuk membuat hormon seks wanita, termasuk estrogen. Sekresi hormon ini menyebabkan seorang gadis berkembang menjadi wanita yang matang secara seksual.
· 2023
Buku ini membahas seputar penyulit-penyulit obstetri dan Komplikasi Medis yang sering terjadi selama kehamilan. Bab yang dibahas pada buku ini adalah sebagai berikut: Hipertensi gestasional, Preekslamsia, Plasenta Previa, Emboli Air Ketuban, IUFD, Kelahiran Prematur, Serviks Inkompeten, Kehamilan Postterm, Makrosomia, Kehamilan Kembar, Kehamilan Triplet, Penyakit Trofoblastik Gestasional, Pneumonia pada Ibu hamil, Penyakit Jantung pada Kehamilan, Tuberkulosis pada kehamilan, Trombofilia, Hiperemesis Gravidarum, Artritis Reumatoid pada kehamilan, Apendisitis pada kehamilan, Hepatitis Virus pada kehamilan, Sistitis pada kehamila, Hipotiroidisme, Hipertiroidisme, Epilepsi pada kehamilan, Penyakit Jiwa selama kehamilan, Kanker selama kehamilan, Penyakit Menular Seksual pada Ibu hamil, Malaria pada kehamilan, dan Hemoglobinopati;
· 2022
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Kejadian bayi baru lahir dengan kelainan kongenital kurang lebih 15 per 1000 kelahiran. Kelainan kongenital pada bayi baru lahir merupakan penyebab kematian nomor tiga dari kematian bayi dibawah umur satu tahun (Ellyati et al., 2019). Kelainan bawaan/kongenital merupakan penyebab kematian tersering ketiga setelah prematuritas dan gizi buruk. Di negara maju, 30% dari seluruh penderita yang dirawat di rumah sakit anak terdiri dari penderita kelainan kongenital seperti: hidrosefalus, anencephalus, bibir/palatum sumbing, hipospadia, malformasi anorektal, hirschsprung, fimosis, dan akibat yang ditimbulkannya (Amani et al., 2021).