Festival telah menjadi salah satu kunci penting suksesnya promosi dan branding sebuah destinasi. Buku ini diharapkan menjadi salah satu rujukan tentang festival dan dampaknya terhadap citra sebuah daerah. Ekonomi festival menjadi sebuah cabang baru yang menarik dalam ilmu ekonomi yang mengkolaborasikan disiplin ilmu yang berbeda, seperti: manajemen event, pariwisata berkelanjutan dan “destination branding”. Dalam stage pembangunan, pengembangan ekonomi festival menjadi stage yang tinggi karena mampu mengelaborasi peran kreativitas dalam menciptakan nilai tambah bagi sebuah produk maupun jasa. Dalam buku ini selain akan dijelaskan tentang teori-teori yang relevan dengan penyelenggaraan event, juga akan diulas tentang “lesson learned” suksesnya festival di berbagai belahan dunia dan di Indonesia. Kabupaten Banyuwangi dapat menjadi contoh suksesnya penyelenggaraan festival yang mampu melibatkan perangkat daerah dan stakeholders, sehingga mampu menyajikan sebuah pertunjukan yang luar biasa. Saat ini Banyuwangi telah mengubah citranya menjadi lebih baik, dan menjadi rujukan contoh bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia tentang bagaimana mendorong sektor pariwisata, mengelola sebuah birokrasi dan melibatkan masyarakat luas dalam pembangunan. Suksesnya pembangunan dan penyelenggaraan festival di Kabupaten Banyuwangi mampu menjadi sebuah “soft diplomacy” sehingga berdampak pada tingginya jumlah investasi masuk ke wilayah ini. Selain itu, dengan diadakannya festival mendorong talenta-talenta lokal untuk tumbuh dan eksis sehingga anak-anak muda kreatif semakin bangga dan percaya diri terhadap budaya dan kearifan lokal yang mereka miliki. Terakhir, festival menjadi media untuk mendorong aktivitas ekonomi lokal khususnya UMKM. Hal ini disebabkan karena promosi dan branding mendorong minat wisatawan untuk datang sekaligus menciptakan potensi-potensi bisnis baru. Oleh karena itu, manajemen sebuah festival yang profesional yang diiringi dengan konsep pariwisata yang berkelanjutan akan memberikan efek multiplier sosial dan ekonomi yang luas. Sehingga sebagai bagian dari promosi dan branding daerah, penyelenggaraan festival harus memiliki visi dan misi yang jelas serta sebuah manajemen dari kepemimpinan yang visioner, serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang ada di dalamnya.

Buku ini mendiskusikan potret kewirausahaan kita di era digitalisasi. Ditulis dengan bahasa yang renyah, buku ini menyajikan analisis yang tajam bagaimana usaha kecil & menengah (UMKM) di Indonesia dapat menerobos peluang dan tantangan industri 4.0. Boleh dikata, buku inilah yang mengawali diskursus enterpreneurship ekonomi rakyat di negara kita di tengah gejolak zaman yang sangat dinamis. Digitalisasi memang telah mengubah banyak hal, dan metode kerja usaha rakyat yang selama ini mentradisi kini mulai terdisrupsi dengan kecanggihan teknologi informasi dan internet. UMKM 4.0 dengan begitu harus berbenah diri dan adaptif dengan akselerasi teknologi manusia modern. Buku ini berhasil menghadirkan diskusi yang menarik tentang transformasi kewirausahaan UMKM 4.0. Selamat membaca.

Data menjadi hal yang sangat esensial di era perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi seperti saat ini, bahkan data disebut juga sebagai “the new oil” karena peranannya yang beg itu berharga. Selain itu, kebutuhan akan data yang sangat besar saat ini secara tidak langsung juga telah menjadi trigger tumbuhnya startup-startup dan model bisnis baru di dunia data. Perkembangan tersebut tentu saja mendorong kebutuhan atas tenaga kerja baru untuk mengisi karir dan posisi baru di perusahaan (startup), seperti: data engineer, data analyst, data scientist maupun sebagai business analyst. Posisi tersebut saat ini menjadi salah satu posisi yang bergengsi di banyak tempat, serta menawarkan gaji yang tinggi. Pekerjaan di bidang data akan menjadi peluang baru yang menarik untuk dipelajari. Oleh karena itu, melalui Buku “Data Analitik: Perspektif Ekonomi dan Bisnis” ini semoga dapat menjadi referensi belajar yang menginspirasi siapa saja yang ingin berkarir di dunia data. Buku ini akan mengeksplorasi lebih dalam terkait dengan analisis dan visualisasi data menggunakan software Tableau. Software ini sangat powerful untuk membantu kita mengembangkan dashboard data yang interaktif. Dalam buku ini juga disediakan contoh-contoh data dan dashboard yang dapat digunakan untuk melatih skill data Anda.

Buku A-Z skripsi berisikan tentang tips dan trik bagaimana mengerjakan skripsi dengan tepat dan efektif. Di dalamnya disajikan beberapa pedoman penting yang terkait dengan teknik penulisan, pengutipan, analisis ekonometrika hingga beberapa tips dasar menjalani proses pembimbingan yang baik. Dalam buku ini disajikan pengetahuan awal tentang beberapa piranti lunak (software) yang wajib dikuasai oleh Mahasiswa S-1, seperti: Mendeley (managing bibliography), Eviews dan STATA (Ekonometrika), Microsoft Word (Daftar isi dan tabel) serta tips pencarian sumber-sumber online yang kredibel. Buku ini ditulis dengan bahasa yang santai dan sederhana, serta dilengkapi beberapa ilustrasi kartun sebagai penyemangat. Buku ini ingin memberikan sebuah bacaan yang berbeda, menarik dan bermanfaat sehingga mampu mendorong mahasiswa yang skripsi untuk lebih serius tetapi santai.

Sistem keuangan memiliki posisi yang sangat strategis dalam perekonomian, bahkan posisinya dalam perekonomian disamakan seperti fungsi jantung dalam tubuh manusia.Dengan kata lain, bekerjanya fungsi vital tersebut sangat menentukkan keberlanjutan kehidupan bagi sektor-sektor ekonomi (organ) di dalam suatu sistem ekonomi (tubuh). Hal ini pulalah yang mendasari mengapa system ini sangat ketat regulasinya, karena potensi sistemik yang diakibatkan dari kerusakan sistem keuangan sangatlah fatal dan berbiaya tinggi. Keadaan dalam sistem keuangan tidak luput dari pengaruh intervensi dan perilaku menyimpang (Moral Hazzard) dari pelaku pasar yang dikenal dengan kejahatankerah putih (white collar crime). Di sisi lain pengaruh politis dalam sistem keuangan juga mewarnai naik turun dan jatuh bangunnya sistem keuangan. Selanjutnya, sistem keuangan internasional telah berjalan dengan tidak semestinya, dimana uang telah bergeser fungsinya dari hanya sebagai alat tukar menjadi komoditas yang dapat diperjualbelikan. Selanjutnya, transaksi bidang keuangan sudah tidak lagi hanya ditujukan pada sektor-sektor yang riil murni namun telah berkembang kearah spekulatif dengan mengembangkan transaksi-transaksi derivatif di pasar keuangan. Keadaan ini tentu jelas telah menyebabkan perekonomian rentan terhadap krisis. Oleh karena itu, penting untuk menjadi perhatian tidak hanya bagi para akademisi, namun juga policy maker dan masyarakat untuk memahami secara benar dan tepat bagaimana sistem keuangan bekerja. Hal ini tentu pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang positif pada pengembangan sektor keuangan yang kontributif terhadap sektor ekonomi riil.

Dalam metode komunikasi, infografi dapat digunakan secara efektif untuk menjelaskan sebuah informasi melalui penggabungan kata-kata atau kalimat yang kuat serta dukungan gambar yang relevan. Dalam pengembangannya, infografi saat ini digunakan secara luas baik dalam mempromosikan sebuah produk, menjelaskan sebuah kebijakan hingga sebagai salah satu instrumen pengajaran yang efektif kepada mahasiswa. Infografi saat ini digunakan di banyak lembaga internasional dan nasional untuk menjelaskan isu-isu penting kepada masyarakat luas, melalui media sosial, seperti: facebook, instagram, twitter dan lain sebagainya. Hal ini tentu sejalan dengan perkembangan teknologi dan preferensi masyarakat yang sangat menyukai visualisasi yang menarik.

Buku Pemikiran 100 Ekonom Indonesia Edisi Kedua merupakan kumpulan tulisan para ekonom Indonesia yang diharapkan mampu memberikan kontribusi substantif, setidaknya dalam enam subjek penting dan beragam perspektif. Kontribusi substantif tersebut dibagi dalam enam bagian besar, yaitu (1) sinergi stimulus fiskal dan percepatan infrastruktur, (2) inklusi keuangan, (3) usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), industri dan persaingan usaha, (4) sumber daya manusia, daya saing dan kemandirian ekonomi, (5) pembangunan pertanian pedesaan, dan daerah tertinggal dan (6) tantangan mewujudkan kesejahteraan. Bagian I dari buku Pemikiran 100 ekonom ini membahas sinergi stimulus fiskal dan percepatan infrastruktur, dengan argumen bahwa pengeluaran ekstra besar untuk percepatan pembangunan infrastruktur masih senantiasa dibayangi sekian macam risiko fiskal. Bagian II membedah inklusi keuangan, karena para ekonom amat peduli pada tingkat suku bunga perbankan di Indonesia yang tercatat amat tinggi, yang tentu amat mempengaruhi akses keuangan, terutama bagi kelompok usaha kecil dan menengah. Bagian III membahas UMKM, industri dan persaingan usaha dengan berbagai spektrum. Hampir semua ekonom sepakat tentang potensi besar UMKM sebagai basis ekonomi, termasuk revitalisasi koperasi sebagai amanat konstitusi untuk memajukan kesejahteraan umum, tantangan UMKM era disrupsi teknologi dan sebagainya. Bagian IV membahas sumber daya manusia (SDM), daya saing dan kemandirian ekonomi, yang juga mendapat perhatian Pemerintah, setidaknya telah tercantum dalam rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024. Bagian V menyoroti secara khusus pembangunan pertanian perdesaan, dan daerah tertinggal, yang selama beberapa tahun terakhir masih mengandalkan intervensi negara melalui APBN dan terlalu fokus pada program swasembada pajale (padi-jagung-kedelai). Bagian VI atau terakhir membahas beberapa perspektif penting dan tantangan strategis dalam mewujudkan kesejahteraan umum. Para ekonom cukup prihatin terhadap lambannya penurunan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, walaupun kinerja pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen per tahun.