· 2020
Buku Kajian Tengah Tahun (KTT) 2019 ini berisi hasil evaluasi INDEF atas kinerja perekonomian domestik dan global pada semester pertama tahun 2019. KTT merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh INDEF sebagai upaya untuk mengevaluasi perekonomian secara obyektif dan independen. Buku ini merupakan buku ke-24, yang sekaligus menandai kiprah 24 tahun INDEF dalam mewarnai pasar gagasan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid—19)masih melanda Indonesia. Angka kasus harian aktif masih terus meningkat menggambarkan gelombang pertama pandemi ini masih belum berakhir di Indonesia. Krisis kesehatan ini melumpuhkan sendi-sendi perekonomian domestik. Pencapaian statistik rutin makro-ekonomi telah menggambarkan betapa dahsyatnya dampak pandemi ini. Senada dengan kondisi domestik, kondisi global pun masih dirundung ketidakpastian. Setelah beberapa negara telah berhasil menekan angka kasus aktif harian, gelombang kedua pandemi hadir seiring dengan dibukanya aktivitas ekonomi di beberapa negara. Vaksin sebagai upaya meningkatkan imunitas masyarakat akan hadir di tahun depan masih akan disediakan secara terbatas. Praktis pembatasan aktivitas ekonomi masih akan berlanjut membuat jalan pemulihan ekonomi yang akan ditempuh berada pada kondisi yang terjal.
· 2020
Buku Pemikiran 100 Ekonom Indonesia Edisi Kedua merupakan kumpulan tulisan para ekonom Indonesia yang diharapkan mampu memberikan kontribusi substantif, setidaknya dalam enam subjek penting dan beragam perspektif. Kontribusi substantif tersebut dibagi dalam enam bagian besar, yaitu (1) sinergi stimulus fiskal dan percepatan infrastruktur, (2) inklusi keuangan, (3) usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), industri dan persaingan usaha, (4) sumber daya manusia, daya saing dan kemandirian ekonomi, (5) pembangunan pertanian pedesaan, dan daerah tertinggal dan (6) tantangan mewujudkan kesejahteraan. Bagian I dari buku Pemikiran 100 ekonom ini membahas sinergi stimulus fiskal dan percepatan infrastruktur, dengan argumen bahwa pengeluaran ekstra besar untuk percepatan pembangunan infrastruktur masih senantiasa dibayangi sekian macam risiko fiskal. Bagian II membedah inklusi keuangan, karena para ekonom amat peduli pada tingkat suku bunga perbankan di Indonesia yang tercatat amat tinggi, yang tentu amat mempengaruhi akses keuangan, terutama bagi kelompok usaha kecil dan menengah. Bagian III membahas UMKM, industri dan persaingan usaha dengan berbagai spektrum. Hampir semua ekonom sepakat tentang potensi besar UMKM sebagai basis ekonomi, termasuk revitalisasi koperasi sebagai amanat konstitusi untuk memajukan kesejahteraan umum, tantangan UMKM era disrupsi teknologi dan sebagainya. Bagian IV membahas sumber daya manusia (SDM), daya saing dan kemandirian ekonomi, yang juga mendapat perhatian Pemerintah, setidaknya telah tercantum dalam rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024. Bagian V menyoroti secara khusus pembangunan pertanian perdesaan, dan daerah tertinggal, yang selama beberapa tahun terakhir masih mengandalkan intervensi negara melalui APBN dan terlalu fokus pada program swasembada pajale (padi-jagung-kedelai). Bagian VI atau terakhir membahas beberapa perspektif penting dan tantangan strategis dalam mewujudkan kesejahteraan umum. Para ekonom cukup prihatin terhadap lambannya penurunan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, walaupun kinerja pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen per tahun.
No image available
No image available
No image available
· 2009
On economic and social conditions in Gorontalo Province, Indonesia.